Isnin, 6 September 2010

sebentar

sebentar.
aku sedang memenuhkan gelas di tanganmu
dengan secamca lagi air jiwa ini
supaya dapat kau gemerincingkan ketika kalian
mengucap selamat cinta di teduhan bahagia
di terlaganya gelas-gelas itu nanti.

sebentar.
sedikit saja lagi perlu aku perahkan untukmu
dan pasti habis juga setiap mimpi
yang pernah kita lorekkan di tinggi awan
nan dahulu meredup keji dusta dunia
yang rupanya sememangnya kau sendiri.

sebentar.
bila penuh gelas ini dengan peluh nyawaku
mulakanlah doa dikekal al-rabbi
usah dirisau campingku di tulang rawan
di sini teratur manusia menanti saya
percayalah, aku tidak mungkin mati.

sebentar.
bertahun telah aku sebentarkan sabar.
sekarang aku bilang,
sebentar.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan